Memori Lampau
aku merasakan kemalasan untuk bergerak, disaat semua orang bergegas menunaikan acara family gathering, entah...
bersamaan dengan kemalasan itu, kejutan masa masa lalu ku pun menyambar satu persatu secara runtutan dan membentuk sebuah cerita,
aku mengingat... oh ya bukan karena tiba tiba, tapi karena melihat foto lama di status seseorang,
aku masih ingat bagaimana tawa kita candaan kita, sok jagoannya kita, kekompakan kita, ngocolnya kita, gak hormatnya kita, pemalasnya kita, main bolanya kita..
muhadoroh kita, drama kita, nasyid kita, obrog kita, perkusi kita, puisi kita, semua kehebatan itu masih terngiang.
wajar saja karena saya baru merasakan apa yang namanya kehidupan, saat bersama kita..
banyak hal yang tidak terlupakan hanya saja harus ada pemantiknya..
aku ingat, pertama kali aku melakukan kabur dari pondok, hasutan kaka kelas yang saat ini masih terngiang namanya..
sehingga disuatu masa kita pernah seangkatan kabur dari pondok, bodoh tapi begitulah.
aku ingat, lomba ter bodoh yang pernah kulakukan seumur hidup,
dikamar tertutup, dilantai bawah,
kita sekitaran berlima. ah sudahlah tak perlu dilanjutkan kurasa.
aku juga ingat, cara kita melepas lelah dahaga dan panas adalah menceburkan diri ke kolam yang ada didepan asrama kita.. sungguh hal ini lah yang menyatukan tawa kita..
oh ya aku ingat kita semua bermain polisi maling, banyak amarah, kesetiaan, kelicikan, kecerdasan, kekuatan yang dikerahkan.
kita juga tak lupa danau blaster yang ada diatas bukit.. yang sebagian airnya hangat dan dingin..
jika memang ada yang dapat menjelaskan itu dengan sains tolong beri tau..
oh ya.. pernah juga rasanya berdebar kencang menjelang perang sarung antar angkatan.. ya memang terbesit rasa takut, tapi dari saat itulah kita belajar melawan takut, hantaman demi hantam terdengar, memundurkan dan memajukan saling bergantian..
pernah juga kita mendapati masalah yang rumit, satu persatu datang sosok dewasa yang tak suka kesenangan kita pada saat itu, menjadikan salah satu dari kita samsak mereka, ketidak terimaan kita dibalas dengan lebih keras, yah tapi kita tidak akan melaporkan orang tua, karena memang kita yang berbuat dan harus bertanggung jawab,
hingga pernah adanya DO yang membuat kita semua kehilangan sejenak, sebelum kehilangan perpisahan sekolah,.
pernah juga peristiwa yang membuat ngerii
tertimpanya tiang ring basket seorang teman kita...
jatuhnya sahabat kita dari atap lantai 2, dengan benturan kepala
pecahnya kaca samping pengimaman, wkwkwk ini adalah sebuah kenangan yang kalian ukir dalam masaku, atau kita dalam masa kita...
pernah...
pernah...
semua yang tak kusebut bukan berarti tak bermakna..
hari ini ntah kenapa semua terlintas di pikiran..
sampai aku pun pernah mencoba mengenali cinta..
kepolosan ku mendengar semua cerita kita akan kecintaan, membuat aku mencari apa itu,.
hingga akhirnya aku penasaran dengan nama yang bermakna kehormatan itu..
karena nama itu sering terdengar di ceramah ceramah guru guru kita..
akhirnya kugunakan Fb game ku untuk mencari namanya, ahaha..
ya mungkin masa kecil ku hanya untk bermain..
hingga akhirnya aku menemukannya, oh ini orangnya, tapi kurun waktu 1.5 tahun belum berani ku untuk bersapa, walau hanya dalam chat...
hingga aku mulai lupa, namun sering terdengar lagi ketika namnya sering diucap guru yang bangga padanya karena prestasiny,..
mulai saat itulah aku berani bersapa, dan bertekad bersaing untuk menjadikan motif dalam hidup..
sebenarnya aku tahu aku tak pantas mendapatkannya dalam artian untuk bicara pun tak pantas...
pernah disuatu kelas aku dikejutkan
oleh tunjukan jari teman teman kelas.. "kalo solek mah bagaikan langit dan bumi" setelah ditunjuk, guru itu pun berkata seperti itu,
sakit sih namun sedikit, waktu itu aku belum memikirkan rasa sakit itu, namun untuk kembali mengingatnya aku enggan,
kebodohan ku dalam arti cinta melebar dan mewabah saat kelas terakhir ku di bangku menengah pertama,.
hal yang tak perlu kuungkap malah kuungkap dan menjadikan itu adalah basa basi yang paling basi..
karena saat ini menurutku cinta terbaik kadang terjelaskan hanya dengan diam,..
akhirnya perpisahan pun tak ter elakkan lagi, aku mulai menjauh melangkah pergi disaat semua yang didalam menangis terseduh, aku tidak sempat bermain dimalam terakhir, dikala yang lain melakukan paket malam bersaama..
rindu...
setelah lulus aku mencoba untuk mendewasakan diri tapi nyatanya malah sok dewasa, dan hal itu malah berakibat perpecahan..
sampai saat dimana aku masih sama seperti dulu, hanya saja aku sudah paham apa itu arti semua yang kulalui dulu,.. datang pamanku pada malam dimana aku sedang berada di warnet..
aku pun heran temanku mengatakan bahwa paman ku datang ke pondok, aku bergegas naik ke asrama dan aku mendapati kabar..
ya ibuku meninggal..
pada saat itu aku masih belum percaya..
aku masih mencoba tuk tersenyum..
aku memikirkan, betapa bodohnya aku,
ketika ibu meninggal aku bersenang senang di warnet dan tidak menjalankan kewajibanku dalam belajar...
aku mulai yakin ibu pergi, ketika aku melihat sendiri kain lusuh berwarna kuning di hadapan rumahku,.
aku terpukul, namu ku coba kuat, karena aku terlahir sebagai lelaki..
aku tersenyum dalam kepedihan yang mendalam dikala semua orang membanjiri ruang dengan tangis..
ramai..
banyak kerumunan, mungkin melihat ku dengan aneh karena aku tak menangis..
tapi asal kau tahu, kesedihanku kutanam lewat doa ku..
yah memang.. barulah dorongan kedewasaan muncul setelah kesedihan yang mendalam..
setelahnya aku berusaha lagi tak kabur.. aku berusaha memahami pelajaran... aku berusaha disiplin solat lima waktu.. semua kebaikan aku selalu usahaakan setelah itu..
namun tetap semakin berlalu, manusia memang akan lupa..
aku mulai jenuh untuk mencari kekosongan posisi ibu..
aku jenuh bosan, bingung, penasaran..
pada suatu malam kejenuhanku memuncak, aku melihat kesempatan mengisi malam ku ini dengan kebahagiaan, kekonyolan yg mungkin kembali mengisi,
ku melihat bangunan belum tuntas yang berada dipinggir asrama putri..
jelas aku dan 4 teman ku menaikinnya dan melihat suasana dari atas..
sedikit mencoba melempar kerikil, menakuti, semua itu tak di gubris..
hingga aku berlarut larut didalam kejailan yang dalam, 2 orang lainnya memutuskan untuk turun,
sementara aku dan 1 temanku lebih frontal dan konyol, sambil berdiri dengan jelas seolah menantang, dan berkata "oii akhwaaat" suara yang kencang, sambil menggunakan gesture meledek...
sontak para akhwat kaget dan teriak
"ada ikhwan hiaaaa"
aku kabur langsung kearah bangunan yang gelap dan lebih tertutup, teriakan itu masih ada,
lalu disambung dengan teriakan para ikhwan ade kelas yang tak tau apa apa
"woi maling maling"
dengan teriakan ikhwan itulah para guru keluar menggunakan balok kayu...
hmm mampus dalam hati yang terguncang karena panik, sebelum guru ngeh.. kuteriakan "ANJING GOBLOK", setelah itu ade kelas menyadari bahwa siluet hitam ini adalah kakak kelasnya..
dengan bantuan mereka yang sadar mereka menggiring ustad kearah yang jauh dariku dan temanku, pada saat itulah aku sembunyi dikamar terdekat, dan diam diam keluar asrama ade kelas itu..
kekacauan masih terdengar..
tapi kita sudah merasa lepas.. karena selamat dari amukan guru.. wkwkwk seandainya kita jadi target dengan nama maling, mammpus kita wkwkwkk
tawa kita dalam masjid, tempat persembunyian teraman..
.
.
.
.
keesokan harinya pagi hari setelah solat subuh, aku dipanggil kepala sekolah saat itu...
hmm, sudah pasti karena semalam, yah benar aku dipanggil karena itu..
aku diceritakan kenapa aku ketahuan,
ketua YAYASAN berada disamping asrama putri.. para putri tidak hentinya teriak membuat ketua yayasan resah.. datang lah ia dan mengetahui ada ikhwan yang ngintip, kata putri..
Ketua yayasan datang pada malam itu juga ke asrama ikhwan, menanyakan perihal keributan, dijawab wali asrama ada maling..
ketidak sinkronan inilah yang memicu penelitian lebih dalam..
akhirnya walas sebagai intel mencari anak penakut yang diancam akan kebenaran,
saya tidak menyalahkan mereka yang memberi tahu nama saya dan teman saya, toh itu adalah keadilan bagi dia..
saya juga sangat berterima kasih kepada mereka yang mengggiring ustad menjauhi saya pada saat sembunyi... kalo bukan karrena kalian aku bisa babak belur..
wkwkwk kenangan itu terngiang..
mirisnya kepala sekolah saya adalah guru yang datang pada hari kematian ibu saya..
saat itu kepala sekolah saya menasehati saya dengan berucap
"coba bayangkan kalau yang kau intip adalah keponakanmu"
"anakmu"
"saudarimu"
dia sengaja tidak menyebut ibu mu..
aku memikirkannya sendiri..
tapi aku sempat membantah, karena apa yg kulakukan bukan mengintip, lebih ke jail, dan ngerjain..
tapi sudahlah, aku terenyuh ketika mendengar itu,. kata kata yang disengaja membuat aku berpikir jernih namun menyakitkan...
setelah itu aku menjalani hidup dipondok dengan rasa malu.. mungkin sebenarnya kejadian itu tidak diperbesar, karena kebaikan kepala sekolah itu..
namun tetap saja para guru tau masalah itu,..
kehidupan berlalu...
2 minggu setelahnya.. setelah sepeninggal ibuku..
bukan setelah malam bodoh itu..
baru pertama kali perempuan yang membuatku penasaran menyapa ku terlebih dulu..
aku tau dia akan membahas apa yang terjadi sepeninggalan ibu..
benar kata yang dia ucapkan sederhana, namun cukup berhaga, seandainya kau membaca tulisan ini, aku sangat berterima kasih...
karena ini adalah salah satu faktor pendorong penyemangat menjalani hidup...
namun setelah malam bodoh itu, aku malu terhadapmu wahai wanita.. begitu aku sangat merendahkan mereka..
semua itu kembali menjadi pemantik..
walau kadang redam.
setelahnya aku selalu memantau akunnya, aku ingin tau apa yang dilakukannya, apakah dia juga mengalami kesedihan yang dalam, aku ingin sekali membalasnya,
sampai aku lupa kembali...
lalu terlihat status sepupunya bahwa dia sakit.. namun aku sudah menanggung malu dan hanya berani mendoakannya kepada lewat sepupunya...
hadeh pengecut..
biarlah..
keberanian akan datang setelah anda merasa takut..
sekarang kita sudah mengerti perbedaan, dan sayangnya aku sepertinya berbeda dalam pandangan,..
tapi itu bukan masalah, hanya saja lebih dibutuhkan perjuangan
sekiaan
-slx
29 september 2019
memori lampau
bersamaan dengan kemalasan itu, kejutan masa masa lalu ku pun menyambar satu persatu secara runtutan dan membentuk sebuah cerita,
aku mengingat... oh ya bukan karena tiba tiba, tapi karena melihat foto lama di status seseorang,
aku masih ingat bagaimana tawa kita candaan kita, sok jagoannya kita, kekompakan kita, ngocolnya kita, gak hormatnya kita, pemalasnya kita, main bolanya kita..
muhadoroh kita, drama kita, nasyid kita, obrog kita, perkusi kita, puisi kita, semua kehebatan itu masih terngiang.
wajar saja karena saya baru merasakan apa yang namanya kehidupan, saat bersama kita..
banyak hal yang tidak terlupakan hanya saja harus ada pemantiknya..
aku ingat, pertama kali aku melakukan kabur dari pondok, hasutan kaka kelas yang saat ini masih terngiang namanya..
sehingga disuatu masa kita pernah seangkatan kabur dari pondok, bodoh tapi begitulah.
aku ingat, lomba ter bodoh yang pernah kulakukan seumur hidup,
dikamar tertutup, dilantai bawah,
kita sekitaran berlima. ah sudahlah tak perlu dilanjutkan kurasa.
aku juga ingat, cara kita melepas lelah dahaga dan panas adalah menceburkan diri ke kolam yang ada didepan asrama kita.. sungguh hal ini lah yang menyatukan tawa kita..
oh ya aku ingat kita semua bermain polisi maling, banyak amarah, kesetiaan, kelicikan, kecerdasan, kekuatan yang dikerahkan.
kita juga tak lupa danau blaster yang ada diatas bukit.. yang sebagian airnya hangat dan dingin..
jika memang ada yang dapat menjelaskan itu dengan sains tolong beri tau..
oh ya.. pernah juga rasanya berdebar kencang menjelang perang sarung antar angkatan.. ya memang terbesit rasa takut, tapi dari saat itulah kita belajar melawan takut, hantaman demi hantam terdengar, memundurkan dan memajukan saling bergantian..
pernah juga kita mendapati masalah yang rumit, satu persatu datang sosok dewasa yang tak suka kesenangan kita pada saat itu, menjadikan salah satu dari kita samsak mereka, ketidak terimaan kita dibalas dengan lebih keras, yah tapi kita tidak akan melaporkan orang tua, karena memang kita yang berbuat dan harus bertanggung jawab,
hingga pernah adanya DO yang membuat kita semua kehilangan sejenak, sebelum kehilangan perpisahan sekolah,.
pernah juga peristiwa yang membuat ngerii
tertimpanya tiang ring basket seorang teman kita...
jatuhnya sahabat kita dari atap lantai 2, dengan benturan kepala
pecahnya kaca samping pengimaman, wkwkwk ini adalah sebuah kenangan yang kalian ukir dalam masaku, atau kita dalam masa kita...
pernah...
pernah...
semua yang tak kusebut bukan berarti tak bermakna..
hari ini ntah kenapa semua terlintas di pikiran..
sampai aku pun pernah mencoba mengenali cinta..
kepolosan ku mendengar semua cerita kita akan kecintaan, membuat aku mencari apa itu,.
hingga akhirnya aku penasaran dengan nama yang bermakna kehormatan itu..
karena nama itu sering terdengar di ceramah ceramah guru guru kita..
akhirnya kugunakan Fb game ku untuk mencari namanya, ahaha..
ya mungkin masa kecil ku hanya untk bermain..
hingga akhirnya aku menemukannya, oh ini orangnya, tapi kurun waktu 1.5 tahun belum berani ku untuk bersapa, walau hanya dalam chat...
hingga aku mulai lupa, namun sering terdengar lagi ketika namnya sering diucap guru yang bangga padanya karena prestasiny,..
mulai saat itulah aku berani bersapa, dan bertekad bersaing untuk menjadikan motif dalam hidup..
sebenarnya aku tahu aku tak pantas mendapatkannya dalam artian untuk bicara pun tak pantas...
pernah disuatu kelas aku dikejutkan
oleh tunjukan jari teman teman kelas.. "kalo solek mah bagaikan langit dan bumi" setelah ditunjuk, guru itu pun berkata seperti itu,
sakit sih namun sedikit, waktu itu aku belum memikirkan rasa sakit itu, namun untuk kembali mengingatnya aku enggan,
kebodohan ku dalam arti cinta melebar dan mewabah saat kelas terakhir ku di bangku menengah pertama,.
hal yang tak perlu kuungkap malah kuungkap dan menjadikan itu adalah basa basi yang paling basi..
karena saat ini menurutku cinta terbaik kadang terjelaskan hanya dengan diam,..
akhirnya perpisahan pun tak ter elakkan lagi, aku mulai menjauh melangkah pergi disaat semua yang didalam menangis terseduh, aku tidak sempat bermain dimalam terakhir, dikala yang lain melakukan paket malam bersaama..
rindu...
setelah lulus aku mencoba untuk mendewasakan diri tapi nyatanya malah sok dewasa, dan hal itu malah berakibat perpecahan..
sampai saat dimana aku masih sama seperti dulu, hanya saja aku sudah paham apa itu arti semua yang kulalui dulu,.. datang pamanku pada malam dimana aku sedang berada di warnet..
aku pun heran temanku mengatakan bahwa paman ku datang ke pondok, aku bergegas naik ke asrama dan aku mendapati kabar..
ya ibuku meninggal..
pada saat itu aku masih belum percaya..
aku masih mencoba tuk tersenyum..
aku memikirkan, betapa bodohnya aku,
ketika ibu meninggal aku bersenang senang di warnet dan tidak menjalankan kewajibanku dalam belajar...
aku mulai yakin ibu pergi, ketika aku melihat sendiri kain lusuh berwarna kuning di hadapan rumahku,.
aku terpukul, namu ku coba kuat, karena aku terlahir sebagai lelaki..
aku tersenyum dalam kepedihan yang mendalam dikala semua orang membanjiri ruang dengan tangis..
ramai..
banyak kerumunan, mungkin melihat ku dengan aneh karena aku tak menangis..
tapi asal kau tahu, kesedihanku kutanam lewat doa ku..
yah memang.. barulah dorongan kedewasaan muncul setelah kesedihan yang mendalam..
setelahnya aku berusaha lagi tak kabur.. aku berusaha memahami pelajaran... aku berusaha disiplin solat lima waktu.. semua kebaikan aku selalu usahaakan setelah itu..
namun tetap semakin berlalu, manusia memang akan lupa..
aku mulai jenuh untuk mencari kekosongan posisi ibu..
aku jenuh bosan, bingung, penasaran..
pada suatu malam kejenuhanku memuncak, aku melihat kesempatan mengisi malam ku ini dengan kebahagiaan, kekonyolan yg mungkin kembali mengisi,
ku melihat bangunan belum tuntas yang berada dipinggir asrama putri..
jelas aku dan 4 teman ku menaikinnya dan melihat suasana dari atas..
sedikit mencoba melempar kerikil, menakuti, semua itu tak di gubris..
hingga aku berlarut larut didalam kejailan yang dalam, 2 orang lainnya memutuskan untuk turun,
sementara aku dan 1 temanku lebih frontal dan konyol, sambil berdiri dengan jelas seolah menantang, dan berkata "oii akhwaaat" suara yang kencang, sambil menggunakan gesture meledek...
sontak para akhwat kaget dan teriak
"ada ikhwan hiaaaa"
aku kabur langsung kearah bangunan yang gelap dan lebih tertutup, teriakan itu masih ada,
lalu disambung dengan teriakan para ikhwan ade kelas yang tak tau apa apa
"woi maling maling"
dengan teriakan ikhwan itulah para guru keluar menggunakan balok kayu...
hmm mampus dalam hati yang terguncang karena panik, sebelum guru ngeh.. kuteriakan "ANJING GOBLOK", setelah itu ade kelas menyadari bahwa siluet hitam ini adalah kakak kelasnya..
dengan bantuan mereka yang sadar mereka menggiring ustad kearah yang jauh dariku dan temanku, pada saat itulah aku sembunyi dikamar terdekat, dan diam diam keluar asrama ade kelas itu..
kekacauan masih terdengar..
tapi kita sudah merasa lepas.. karena selamat dari amukan guru.. wkwkwk seandainya kita jadi target dengan nama maling, mammpus kita wkwkwkk
tawa kita dalam masjid, tempat persembunyian teraman..
.
.
.
.
keesokan harinya pagi hari setelah solat subuh, aku dipanggil kepala sekolah saat itu...
hmm, sudah pasti karena semalam, yah benar aku dipanggil karena itu..
aku diceritakan kenapa aku ketahuan,
ketua YAYASAN berada disamping asrama putri.. para putri tidak hentinya teriak membuat ketua yayasan resah.. datang lah ia dan mengetahui ada ikhwan yang ngintip, kata putri..
Ketua yayasan datang pada malam itu juga ke asrama ikhwan, menanyakan perihal keributan, dijawab wali asrama ada maling..
ketidak sinkronan inilah yang memicu penelitian lebih dalam..
akhirnya walas sebagai intel mencari anak penakut yang diancam akan kebenaran,
saya tidak menyalahkan mereka yang memberi tahu nama saya dan teman saya, toh itu adalah keadilan bagi dia..
saya juga sangat berterima kasih kepada mereka yang mengggiring ustad menjauhi saya pada saat sembunyi... kalo bukan karrena kalian aku bisa babak belur..
wkwkwk kenangan itu terngiang..
mirisnya kepala sekolah saya adalah guru yang datang pada hari kematian ibu saya..
saat itu kepala sekolah saya menasehati saya dengan berucap
"coba bayangkan kalau yang kau intip adalah keponakanmu"
"anakmu"
"saudarimu"
dia sengaja tidak menyebut ibu mu..
aku memikirkannya sendiri..
tapi aku sempat membantah, karena apa yg kulakukan bukan mengintip, lebih ke jail, dan ngerjain..
tapi sudahlah, aku terenyuh ketika mendengar itu,. kata kata yang disengaja membuat aku berpikir jernih namun menyakitkan...
setelah itu aku menjalani hidup dipondok dengan rasa malu.. mungkin sebenarnya kejadian itu tidak diperbesar, karena kebaikan kepala sekolah itu..
namun tetap saja para guru tau masalah itu,..
kehidupan berlalu...
2 minggu setelahnya.. setelah sepeninggal ibuku..
bukan setelah malam bodoh itu..
baru pertama kali perempuan yang membuatku penasaran menyapa ku terlebih dulu..
aku tau dia akan membahas apa yang terjadi sepeninggalan ibu..
benar kata yang dia ucapkan sederhana, namun cukup berhaga, seandainya kau membaca tulisan ini, aku sangat berterima kasih...
karena ini adalah salah satu faktor pendorong penyemangat menjalani hidup...
namun setelah malam bodoh itu, aku malu terhadapmu wahai wanita.. begitu aku sangat merendahkan mereka..
semua itu kembali menjadi pemantik..
walau kadang redam.
setelahnya aku selalu memantau akunnya, aku ingin tau apa yang dilakukannya, apakah dia juga mengalami kesedihan yang dalam, aku ingin sekali membalasnya,
sampai aku lupa kembali...
lalu terlihat status sepupunya bahwa dia sakit.. namun aku sudah menanggung malu dan hanya berani mendoakannya kepada lewat sepupunya...
hadeh pengecut..
biarlah..
keberanian akan datang setelah anda merasa takut..
sekarang kita sudah mengerti perbedaan, dan sayangnya aku sepertinya berbeda dalam pandangan,..
tapi itu bukan masalah, hanya saja lebih dibutuhkan perjuangan
sekiaan
-slx
29 september 2019
memori lampau
Komentar
Posting Komentar