Landak sebagai Tamsil
LANDAK | Berbagai teori dikemukakan dan diperdebatkan secara akademis, tetapi orang kurang memperhatikan alam di sekitarnya, dan menarik tamsil daripadanya.
Pada suatu malam yang dingin menggigil, di satu kebun binatang aku pernah melihat sekelompokan landak yang kedinginan. Karena kedinginanannya itu, mereka desak-mendesak mencari hangat.
Tetapi karena terlalu desak-mendesaknya, maka bulu durinya saling menusuk ke dalam dagingnya, hingga mereka merasakan sakit, dan mereka lantas merenggangkan badan-badannya lagi satu dari yang lain.
Dengan kerenggangan itu, kedinginanlah mereka lagi, dan berdesak-dedakanlah mereka lagi. Lagi bulu durinya menusuk-nusuk, lagi mereka merenggang, lagi mereka kedinginan, lagi berdesak-desakan, lagi bulu durinya menusuk-nusuk, lagi mereka merenggang, lagi kedinginan, lagi berdesak-desakan—
demikianlah seterusnya proses perdekatan dan perenggangan itu silih berganti, sampai pada akhirnya tercapailah jarak yang paling tepat antara mereka itu: mereka saling mendapat kehangatan badan yang diperlukan, zonder saling menusuk dengan bulu-bulunya. Sungguh sederhanalah cerita ini,
tetapi dalamlah tamsil yang dapat ditarik daripadanya! Jikalau hubungan antarbangsa terlalu dekat-melekat hingga menjadi percampuran tangan dalam urusan dalam negeri bangsa yang lain, maka menjadilah hubungan itu satu penjajahan.
Dan tiap-tiap penjajahan bersifat tusukan yang membahayakan kehidupannya yang terjajah. Dan di mana sesuatu kehidupan dibahayakan, timbullah perlawanan secara kodrat. Hilang terbanglah perdamaian. Sebaliknya, hubungan antarbangsa yang terlalu renggang "aingsingan", akan menimbulkanlah proses berantai: alam pikiran yang terlalu jauh berbedaan, salah paham, salah sangka, purbasangka, persaingan, curiga-mencurigai, ketegangan, perlombaan persenjataan, perang dingin, mungkin perang panas. Hilang terbanglah pula perdamaian! Itulah, Saudara-saudara, tamsil, berhikmat daripada cerita sederhana tentang sekelompok landak di malam yang dingin itu! (Bung Karno, 1954)
Komentar
Posting Komentar